Jika kita berbicara tentang Pendidikan di Indonesia sampai saat ini masih banyak yang belum terselesaikan. Masih banyak yang harus diperbaiki dan itu mengingatkan kita tentang kasus pelecehan atau kekerasan pada siswa. Kasus tersebut sangat kontroversi di Indonesia, memang ada oknum guru yang nakal namun ada juga siswa yang tidak tahu diri. Masih ingat dengan kasus ini ?
(Sumber : https://www.BabatPost.com) |
Selain masalah di atas sering bergantinya kurikulum juga menjadi masalah yang harus diperhatikan. Bukan tidak menghargai dan menghormati keputusan pemerintah. Memang baik berganti kurikulum dan memperbaiki kurikulum yang terdahulu, namun ini menyebabkan murid tidak konsentrasi dalam belajar. Karena mereka bagaikan kelinci percobaan yang harus mencoba kurikulum baru. Contoh nyatanya ada di kota dan sekolah saya sendiri, pada akhir semester kelas sebelas dengan adanya kurikulum baru yang menyatakan bahwa sekolah hanya lima hari kerja atau hanya sampai hari jumat kami bersekolah. Di saat kami sudah mulai beradaptasi dengan keadaan tersebut, pada awal semester kelas duabelas tiba-tiba kami harus kembali bersekolah sampai hari sabtu. Bayangkan saja bagaimana rasanya, tentunya kami harus beradaptasi lagi, dan saya dengar dari guru saya bahwa kurikulum kali ini memprihatinkan untuk jurusan kami khususnya untuk kelas sepuluh, karena ada tiga pelajaran jurusan yang digabung menjadi satu mata pelajaran. Jika satu pelajaran saja tidak cukup untuk satu tahun menyelesaikannya, sekarang tiga pelajaran digabung. Ibarat kata memakan jeruk baru mengupas kulitnya saja pasti akan pahit.
Semoga nantinya akan ada kebijakan-kebijakan untuk pendidikan di Indonesia tanpa terkecuali daerah terpencil, Sehingga generasi yang akan datang tidak akan memakan kulit jeruk namun bisa merasakan manis nya buah jeruk. Majulah Pendidikan Indonesia, Majulah Negeriku.
0 comments:
Post a Comment